Wednesday, 30 November 2016

Surga dalam Al-Qur’an (Bag 3)



Pada bagian terakhir ini kita akan mencari tau apa saja minuman di surga. Terbuat dari apa pakaian mereka. Kemudian pada akhirnya kita akan mengetahui kenikmatan termahal yang diberikan Allah SWT pada penghuninya. Kenikmatan apakah itu?

♥ Minuman Surga

Penghuni surga dapat memilih minuman apapun yang ia kehendaki. Namun kali ini kita akan melihat apa saja minuman surga yang disebut dalam Al-Qur’an.

◊ Tasnim

Minuman ini adalah mata air yang akan diminum oleh orang-orang yang dekat dengan Allah SWT.

◊ Kafur

Kafur adalah suatu mata air di surga yang airnya putih dan nikmat sekali rasanya.

“Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.” (QS. Al-Insaan: Ayat 5)

◊ Minuman Jahe

Ada satu minuman yang bercampur dengan jahe. Tapi jangan khawatir, bagi kita yang tidak suka dengan jahe, perlu kita ingat bahwa jahe dunia dengan jahe akhirat tentu berbeda. Orang arab dulu sering mencampurkan minumannya dengan jahe, karena rasa jahe menjadi favorit mereka. Karena itu Al-Qur’an memberi contoh minuman dengan campuran favorit mereka agar mereka semakin rindu dengan surga.

Pada saatnya nanti kita akan mengupas rahasia dibalik penyebutan jahe dan buah-buahan tertentu dalam Al-Qur’an.

“Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.” (QS. Al-Insaan: Ayat 17)

◊ Arak

“Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel)” (QS. Al-Muthaffifiin: Ayat 25)

***

“Laknya (segelnya) dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al-Muthaffifiin: Ayat 26)

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang berhak meminum arak di surga adalah mereka yang tidak mengotori mulutnya dengan arak dunia. Seorang yang meminum arak di dunia tidak akan pernah meminum arak di akhirat, sabda beliau.

Karena arak dunia jauh berbeda dengan arak di surga. Arak di dunia menjadikan peminumnya hilang kesadaran dan berbicara ngawur. Terkadang juga memiliki efek pusing. Sementara arak surga terbebas dari pengaruh itu semua.

“(Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa.” (QS. At-Thur: Ayat 23)

***

“Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.” (QS. An-Naba’: Ayat 35)

***

♥ Pakaian Surga

Para penghuni neraka memiliki pakaian yang terbuat dari api. Penghuni surga pun mengenakan pakaian khusus. Terbuat dari apakah pakaian mereka? Allah berfirman,

“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadapan” (QS. Ad-Dukhan: Ayat 53)

Para penghuni surga mengenakan pakaian terbaik yang terbuat dari sutra. Ada dua jenis sutra disana, sutra yang tipis disebut Sundus. Dan sutra yang tebal yang disebut Istabraq.

“Mereka itulah yang memperoleh Surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal.” (QS. Al-Kahf: Ayat 31)

Tidak ada lagi terdengar pakaian yang lungset atau luntur. Semua terbuat dari kain sutra terbaik. Mereka juga dihiasi dengan gelang-gelang emas yang menawan.

***

Setelah memiliki semua kenikmatan, kadang kita masih terganggu dengan kata-kata buruk dari orang lain. Entah berupa hasutan, sindiran atau kata-kata yang menyakitkan hati. Apakah kata-kata itu masih dapat mengganggu kita disurga?

“Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam.” (QS. Al-Waqi’ah: Ayat 25-26)

♥ Kekal Abadi

Tiba-tiba ada seorang yang ingin menyenangkan hati kita. Dia menyiapkan Vila di bukit yang sejuk dengan segala fasilitas yang indah. Kita dipersilahkan untuk menempati Vila itu dan menggunakan segala fasilitasnya sepuasnya. Namun, kita Cuma diberi waktu 3 hari saja.

Bagaimana perasaan kita?

Tentu senang sekali. Siapa yang tidak mau diberi hiburan gratis yang memuaskan?

Namun dibalik kesenangan itu, pikiran kita masih terganggu oleh sempitnya waktu. Kita hanya diberi waktu 3 hari saja untuk menikmati fasilitas yang dia berikan. Habisnya waktu selalu membayangi pikiran kita dan berkata, “Sebentar lagi kesenangan ini akan habis.”

Sebesar apapun kenikmatan dunia yang kita rasakan, semuanya memiliki masa tenggang waktu. Tidak ada kenikmatan yang abadi selamanya. Inilah yang mengurangi kenikmatan itu. Pikiran tentang waktu yang akan habis saat menikmatinya. Entah kita yang meninggalkan kenikmatan itu atau kenikmatan itu yang pergi dari kita.

Nanti di surga, tidak ada lagi pikiran yang akan mengganggu kita karena semua kenikmatan itu sifatnya kekal dan abadi. Kita akan menikmatinya selamanya. Tanpa takut habisnya waktu.

“Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, kelak akan Kami Masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS. An-Nisa’: Ayat 122)

Dan masih ada banyak lagi ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang kenikmatan yang kekal di surga. Disana tidak ada lagi tempat untuk bersedih hati.

“Wahai hamba-hamba-Ku! Tidak ada ketakutan bagimu pada hari itu, dan tidak pula kamu bersedih hati.” (QS. Az-Zukhruf: Ayat 68)

Hingga sampai pada saatnya para penghuni surga mendapatkan kenikmatan termahal. Kenikmatan yang melebihi semua kenikmatan sebelumnya. Derajat kemuliaan yang paling tinggi. Yaitu ketika mereka memperoleh kerelaan dari Allah SWT.

“Allah Menjanjikan kepada orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Tubah: Ayat 72)

Ketika Allah telah rela kepada hamba-Nya, Dia akan memberinya minuman yang akan mensucikan diri mereka dari segala sesuatu. Sehingga tidak ada lagi pada dirinya kecuali Allah SWT. Dan itulah kenikmatan termahal.

“Dan Tuhan Memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).” (QS. Al-Insaan: Ayat 21)

Sumber:
- Al Qur'an dan Hadist

No comments:

Post a Comment